mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Minggu, 02 Juni 2013

[kauniyah] Mukjizat Sayap Lalat


Jijik, inilah kesan pertama ketika mendengar kata lalat. Ya, tak bisa disangkal, hidupnya memang di sekitar tempat sampah dan kotoran. Sudah barang tentu dia banyak membawa penyakit. Ribuan kuman bersarang di tubuhnya.

Tapi, jika hewan ini masuk ke dalam minuman kita, jangan terburu-buru dibuang. Kenapa? Mari simak mukjizat Nabi dalam sabda beliau shallallahu 'alaihi wassalam berikut ini.

"Jika lalat jatuh ke bejana salah seorang dari kalian, maka celupkanlah ia seluruhnya. Kemudian, buanglah lalat itu. Sesungguhnya di salah satu sayapnya ada penawar, dan di sayap yang lain ada penyakit." (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari rahimahullah di dalam kitab Shahih beliau. Nah, karena sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam, tentu saja apa yang diberitakan ini benar adanya. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berucap kecuali dari bimbingan wahyu.

Sebuah riset pun telah dilakukan oleh sekelompok ilmuwan. Konsepnya sederhana. Mereka mencoba mengamati apa yang akan terjadi dengan dicelupkannya semua tubuh lalat ke dalam sebuah cairan, dibandingkan dengan mencelupkan salah satu sayapnya saja.

Percobaan ini dilakukan di dalam ruangan steril. Alat dan media yang digunakan pun juga steril. Hal ini agar tidak ada bakteri yang masuk dari udara, atau dari yang lainnya. Setelah dicelup, didiamkan beberapa lama, memberi waktu kepada mikroba tersebut untuk tumbuh.

Dalam percobaan ini, mereka menggunakan beberapa jenis lalat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara satu spesies lalat dengan yang spesies lainnya.

Hasilnya, subhanallah, ternyata media yang dicelup salah satu sayap lalat ditumbuhi banyak koloni bakteri patogen (penyebab penyakit). Baik itu bakteri E. coli, Cyanobacterium, Staphylococcus, atau yang lainnya, tergantung dari jenis lalat yang dicelupkan. Sedangkan pada medium yang dicelupkan lalat secara keseluruhan, jumlah bakteri penyakit tersebut sangat sedikit. Sebaliknya, muncul bakteri penghambat pertumbuhan bakteri jelek. Actinomyces, itulah nama bakteri tersebut. Bakteri itu dikenal sebagai antibiotik dan antijamur. Karena bakteri inilah -dengan izin Allah tentunya- bakteri patogen itu pun menjadi sedikit.

Subhanallah, inilah salah satu rahasia di balik hikmah perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallah. Empat belas abad silam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbicara tentangnya. Sekarang, hal itu telah terbukti kebenarannya. Oleh karena itu, jika kita belum mengetahui hikmah suatu perintah, jangan lantas kita tidak melaksanakannya. Atau justru, na'udzubillahi min dzalik, meragukannya.

Sebagai muslim, cukuplah kita mengingat satu kaidah penting: segala hal yang diperintahkan dalam syariat ini pasti mengandung maslahat. Sebaliknya, segala hal yang dilarang dalam syariat ini pasti mengandung madharat. Makanya, meski akal kita belum bisa mencernanya, tetaplah katakan, "Sami'na wa atha'na", kami mendengar dan kami taat. Allahu a'lam bish shawab.

[Penulis: Abdurrahman]

Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 22 vol. 02 1434 H/2012 M, hal. 48-50.


Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.



Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar