Pertanyaan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka." Apakah hadits ini bermakna, bahwa orang yang wafat di bulan Ramadhan akan masuk surga tanpa hisab?
Jawaban:
Bukanlah demikian halnya. Bahkan makna riwayat ini adalah bahwa pintu-pintu surga dibuka dalam rangka memberi spirit/dorongan/motivasi bagi orang-orang yang beramal shalih, agar mereka masuk ke dalamnya dan ditutup pintu-pintu neraka, agar orang-orang yang beriman menahan diri dari kemaksiatan, sehingga mereka tidak melewati pintu ini. Dan bukanlah hal ini bermakna, bahwa bagi orang yang wafat di bulan Ramadhan akan masuk surga tanpa hisab.
Orang-orang yang masuk ke dalam surga tanpa hisab (perhitungan amal) adalah orang-orang yang telah disifatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam sabdanya: "Mereka adalah orang yang tidak meminta untuk diruqyah dan tidak pula meminta di-kay (bentuk penyembuhan dengan menggunakan besi panas menganga yang ditempelkan ke bagian anggota badan yang sakit -pent.) dan tidak pula suka melakukan tathayyur (menggantungkan nasib baik dan buruk kepada suara burung atau gerakannya -pent.) dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal." Disertai pula dengan kewajiban menegakkan amal shalih bagi mereka.
Sumber: Tuntunan Ibadah Ramadhan & Hari Raya oleh Syaikh Bin Baz, Syaikh Bin Utsaimin, Syaikh 'Ali Hasan, Syaikh Salim al-Hilaly dan Syaikh bin Jibrin (penerjemah/penyusun: Hannan Hoesin Bahannan dkk), penerbit: Maktabah Salafy Press, Tegal. Cet. Pertana, Rajab 1423 H / September 2002 M. Hal. 184-185.
Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.
Baca juga:
Aduh, akhi, saya pernah minta ruqhyah pada ibu saya karena waktu itu didera sakit yg lumayan parah. Itu juga setelah mendapat saran teman sh, gimana ya?
BalasHapusHati2 bahwa ulama yang disebutkan diatas seperri albani, syeikh utsaimin, syeikh bin baaz adalah ulama sesat, mereka tidak hafal hadits dan perawinya, jadi mana mungkin mereka tau hadits sahih atau dha'if, mereka juga tidak mempunyai guru yang bersambung sanadnya kepada salafuna sholihin, fatwanya banyak yg menyimpang dari mayoritas ulama. Dan mereka selalu mengatakan kafir ke orang yang tak sefaham sengan mereka, hati2 bagi saudara2ku kaum muslimin.
BalasHapusJika mau tanya jawab silahkan kunjungi www.majelisrasulullah.org, bertanyalah dengan ahlu dzikir sebagaimana yg siperintahkan Allah azza wa jalla.
musawa...anda yg mengatakan ulama seperti albani, syeikh utsaimin, syeikh bin baaz sesat..?? sama halnya anda juga mengkafirkan. Coba anda belajar lagi, paling tidak buka artikel tentang beliau. Apa yg anda tuduhkan tidak beralasan. Mereka sangatlah hafal hadist maupun perawi. Anda telah menfitnah..mohon ampunlah kepada Allah
BalasHapusAssalamaualaikum Wr. Wb.
BalasHapussaudara seIman Islam, Apakah yang membedakan antara Gereja dengan Masjid?
wassalam