mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Minggu, 04 November 2012

Kauniyah Allah Pada Penciptaan Ikan di Lautan

ikan di laut


Perhatikanlah kauniyah Allah pada ikan dan penciptaannya. Ikan diciptakan tanpa kaki karena ia tidak butuh berjalan, sebab ikan hidup di dalam air. Ikan tidak dilengkapi dengan paru-paru, karena fungsi paru-paru adalah untuk bernafas. Ikan tidak butuh bernafas, sebab ia menyelam di dalam air.

Lalu sebagai pengganti kaki, ikan dilengkapi dengan sirip-sirip yang tajam terletak di sisi-sisi badannya. Mirip seperti orang yang mengayuh dayungnya di sisi perahu. Lalu Allah membungkusnya dengan kulit yang bersisik bagaikan baju besi. Gunanya untuk melindunginya dari berbagai macam gangguan.

Lalu ikan dilengkapi dengan alat penciuman yang sangat tajam berhubung penglihatannya sangat lemah, air tentu menghalangi pandangannya. Oleh sebab itu ikan dapat mencium bau makanan dari jarak jauh.

Dalam literatur tentang binatang disebutkan bahwa dari mulut ikan sampai ke lubang telinganya terdapat katup, ia akan memasukkan air ke dalamnya dengan mulutnya lalu mengalirkannya. Gunanya agar ia dapat bernafas lega. Karena air bagi ikan kedudukannya sama seperti udara bagi hewan darat.

Keduanya ibarat lautan hanya saja yang satu lebih lembut daripada yang lain. Lautan merupakan udara tempat hewan-hewan darat berenang-renang, dan lautan juga merupakan air tempat hewan laut menyelam di dalamnya. Sekiranya masing-masing makhluk itu keluar dari komunitasnya niscaya akan mati. Hewan darat akan mati kelelepan dalam air sementara hewan laut akan mati kekeringan di darat.

Maha suci Allah yang tiada seorangpun dapat menghitung tanda-tanda kebesaran-Nya itu, sekiranya manusia mengetahui salah satu sisi dari tanda kebesarannya maka mereka tidak mengetahui sisi-sisi yang lainnya.

Coba perhatikan juga hikmah diciptakannya ikan sebagai hewan yang paling cepat dan paling banyak berkembang biak. Oleh sebab itu engkau dapat temukan pada seekor ikan beribu-ribu telur.

Hikmahnya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan makanan bagi banyak makhluk hidup lainnya. Karena kebanyakan makhluk hidup itu mengonsumsi ikan sebagai makanannya. Sampai-sampai binatang buas di dalam rimba belukar sengaja mendekam di dekat air yang jernih, apabila ia sudah tidak mendapatkan mangsa dari hewan darat, maka ia akan berburu ikan di sungai.

Berhubung binatang buas juga memakan ikan, demikian juga burung dan manusia, begitu pula ikan-ikan besar dan hewan-hewan laut pemangsa lainnya, dan berhubung Allah menjadikan ikan sebagai makanan bagi makhluk-makhluk tersebut, maka merupakan hikmah ilahi adalah menciptakannya sebagai hewan yang paling banyak populasinya.

Sekiranya seorang hamba melihat berbagai jenis hewan dan perhiasan yang terdapat di bawah laut, yang tidak dapat menghitung jumlahnya kecuali Allah dan tidaklah diketahui oleh manusia kecuali sedikit saja dibandingkan berjuta jenis yang belum pernah mereka lihat, tentu ia akan melihat suatu keajaiban yang luar biasa. Niscaya ia akan tahu betapa luasnya kerajaan Allah dan betapa banyak tentara-tentara-Nya yang hanya Allah sajalah yang mengetahui jumlahnya.

Sumber: Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al Imam Ibnul Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), penerbit: Darul Haq, cet. 1, Sya'ban 1423 H / Oktober 2002 M, hal. 195-197.

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar