Hujan es turun di kawasan Pondok Indah dan beberapa daerah lainnya di Jakarta Selatan siang tadi. Hujan ini kerap terjadi saat masa transisi musim kemarau ke musim hujan.
"Saat masa transisi biasanya memang bisa terjadi hujan es. Hal ini juga disertai angin kencang dan juga petir," kata Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto kepada detikcom, Selasa (29/10/2013) petang.
Kukuh menjelaskan hujan es ini diawali dengan terbentuknya awan cumulus nimbus. Awan ini merupakan awan tebal yang terbentuk menjelang hujan. Dalam awan ini biasanya terbentuk turbulance sehingga menimbulkan hembusan udara dari atas ke bawah.
Awan ini bisa menjulang hingga ketinggian 12 km. Saat mencapai ketinggian 12 km suhu di puncak awan mencapai -40 derajat Celcius hingga -60 derajat Celcius. Kemudian saat terjadi embusan udara turunlah kristal-kristal es.
"Saat embusan itu es-nya turun sehingga turun hujan es," katanya.
Kukuh mengatakan, agar bisa turun hujan es ketinggian awan cumulus nimbus harus mencapai 7 km hingga 12 km.
"Kalau ketinggiannya baru sampai 5 km suhunya baru mencapai 0 derajat Celcius, jadi harus menjulang lebih tinggi dari itu untuk menyebabkan hujan es," paparnya.
Kukuh meminta masyarakat mewaspadai adanya pohon tumbang saat masa transisi musim ini. Hal ini disebabkan pada masa transisi ini kerap terjadi angin kencang. "Hujan biasanya juga tidak terlalu lama, namun deras," katanya.
Sumber: m.detik.com
Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar