Di Papua, ada sebuah kota yang sangat unik. Kota ini dibangun di atas bilah papan-papan kayu. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia. Dan karena keunikannya itulah kota ini terkenal hingga ke mancanegara.
Kota ini bernama Agats, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Asmat. Kota ini didirikan di atas ribuan papan dengan tiang pancang dari kayu. Sehingga semua infrastruktur baik perumahan, perkantoran dan jalan raya pun terbuat dari kayu dengan konstruksi panggung. Kayu yang digunakan tidak sembarangan melainkan kayu yang dikenal kokoh dan awet, yaitu kayu besi (ulin).
Kota ini mulai dibangun oleh pemerintah Belanda pada sekitar tahun 1936-an yang awalnya difungsikan sebagai pos pemerintahan. Dulunya warga Asmat menyebut pos pemerintahan ini dengan Akat (yang berarti baik/bagus), namun karena lidah orang Belanda kesulitan menyebut kata ini, maka berubahlah menjadi Agats.
Aktifitas sehari-hari warga dilakukan di atas papan seperti bersekolah, bekerja bahkan berolahraga. Jangan heran bila warga di sini bermain bola juga di atas lapangan yang terbuat dari papan.
Untuk alat transportasi darat hanya tersedia motor listrik dan sepeda (termasuk gerobak) karena hanya kedua jenis kendaraan inilah yang boleh digunakan di Agats. Karena itu udara di sini bersih dan bebas dari polusi asap knalpot.
Tanah di Agats memang berupa rawa-rawa berlumpur yang tidak cukup kuat dijadikan landasan bangunan. Wilayah Agats berupa rawa-rawa dengan ketinggian air mencapai satu meter. Pilihan kayu besi yang digunakan sebagai fondasi bangunan sangatlah tepat, karena kayu ini semakin ditancapkan ke dalam rawa, semakin lama akan semakin kuat. Oleh karena kuatnya kayu tersebut, maka terciptalah kota ini, kota yang sangat unik dengan arsitektur sederhana nan menakjubkan.
Kabarnya, kini pemerintah setempat telah merintis jalan jembatan berkonstruksi beton selebar 3 meter. Sehingga diharapkan di tahun mendatang jalan-jalan utama di kota Agats akan terbuat dari beton menggantikan papan kayu yang selama ini dipakai.
Hmm, mungkin saja ya nanti konsep kota panggung seperti ini bisa ditiru di kota-kota lain yang sering terkena banjir atau rob. Tertarik?
Alun-alun kotanya beralaskan papan, menakjubkan sekali bukan?
Kantor bupatinya pun nggak kalah, semua terbuat dari kayu.
Pasar yang cukup sempit namun selalu ramai dikunjungi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertumbuhan ekonomi di kota ini sangat pesat, warganya yang cukup konsumtif membuat perekonomiannya meningkat terus.
Kota ini juga punya landasan udara sendiri lho! Tapi tentunya khusus pesawat berukuran kecil ya.
Ini salah satu persimpangan jalannya.
Rumah-rumah warganya tertata, bangunannya berbaris rapi.
Jalur transportasi darat, bisa dilewati motor.
Masjid kayu di kota Agats.
Alat transportasi airnya menggunakan sampan, modelnya cukup panjang dan ramping.
Ada dermaganya juga nih.
Kota Agats tampak dari kejauhan.
Sumber:
- Kaskus.co.id
- Indonesia Top
Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.
Baca juga:
>:)
BalasHapuskereen
BalasHapus