mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Selasa, 29 Mei 2012

Mengenal Isi & Cara Kerja Kotak Hitam Pesawat

black box


Namanya kotak hitam (black box). Tapi jangan membayangkan kotak itu berwarna hitam seperti namanya. Warnanya justru 'ngejreng', oranye.

Warna yang menyolok ditambah garis pita reflektif pada tubuh kotak hitam dapat mempermudah pencarian. Desain ini berguna ketika kecelakaan pesawat berakhir di air.

Ada dua kemungkinan nama kotak hitam berasal. Beberapa orang meyakini karena pada awal pembuatannya kotak ini memang berwarna hitam. Sementara pihak lain mengacu pada warna hangus setelah terpanggang pasca kebakaran karena kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan pesawat, kotak hitam menjadi benda yang paling dicari sebagai barang bukti.

Setelah menemukan kotak hitam, tim penyelidik akan membawa rekaman ke laboratorium. Mereka akan mengunduh data dari perekam untuk mereka ulang peristiwa kecelakaan. Proses ini dapat berlangsung mingguan hingga bulanan untuk diselesaikan.

Penyelidikan akan membuka data yang terekam pada Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang dikenal dengan sebutan kotak hitam ini. Kotak ini berisi data suara percakapan dalam kokpit.

Pita Magnetik

Menurut dokumen L-3 Communications, Wright Bersaudara selaku pengembang perdana pesawat juga memelopori penggunaan perangkat untuk merekam rotasi baling-baling.

Perang Dunia II meluaskan penggunaan perekam penerbangan. Sejak itu, media rekaman kotak hitam telah berkembang untuk merekam lebih banyak informasi tentang pesawat.

Meskipun banyak dari kotak hitam yang digunakan saat ini menggunakan pita magnetik, alat ini kali pertama diluncurkan sekitar 1960-an. Perusahaan penerbangan beralih ke papan memori solid pada 1990-an.

Tipe pita magnetik bekerja seperti alat perekam kaset yang populer dulu. Pita Mylar digulung kepala elektromagnetik yang kemudian meninggalkan data pada pita.

Kini produsen kotak hitam tidak lagi membuat tape recorder dengan pita magnetik. Pesawat telah bertransformasi ke teknologi penggerak zadat (solid-state).

Solid-State Drive

Menurut juru bicara produsen kotak hitam Honeywell, Ron Crotty, teknologi perekam penggerak zadat (solid-state) lebih bisa diandalkan dari pendahulunya, pita magnetik.

Solid state menggunakan chip memori sehingga tidak ada bagian yang harus bergerak seperti putaran pita kaset. Tanpa bagian bergerak, perawatan lebih mudah. Risiko rusak saat kecelakaan pun menurun.

Data dari CVR dan FDR disimpan pada papan memori di bagian dalam unit memori tahan-benturan (CSMU). CSMU merupakan kompartemen silinder pada alat perekam. Papan memori berdiameter sekitar 4,45 cm dan tinggi 2,54 cm. Papan memori ini memiliki kapasitas penyimpanan data digital yang dapat mengakomodasi data audio selama 2 jam untuk CVR dan 25 jam penerbangan untuk FDR.

Pesawat dilengkapi sensor yang mengumpulkan data. Sensor ini mendeteksi akselerasi, kecepatan di udara, ketinggian, temperatur luar, temperatur kabin beserta tekanannya, performa mesin, dan banyak lagi.

Perekam dengan pita magnetik bisa melacak 100 parameter, sementara perekam solid-state bisa melacak lebih dari 700 pada pesawat yang lebih besar.

Semua data yang dikumpulkan oleh sensor pesawat dikirim ke unit akuisisi data penerbangan (FDAU) di bagian depan pesawat. Perangkat ini sering ditemukan di dalam perangkat elektronik di bawah kokpit.

FDAU merupakan manajer menengah untuk keseluruhan proses perekaman data. Unit ini membawa informasi dari sensor dan mengirimnya ke kotak hitam.

Kedua kotak hitam didukung salah satu dari dua pembangkit listrik yang menarik daya dari mesin pesawat. Satu generator memiliki 28 volt sumber daya DC. Satu lagi 115 volt dan 400 Hz tenaga AC.

Menurut Direktur Teknik untuk perusahaan perekam penerbangan L-3 Communications, Frank Dolan seperti dilansir dari Howstuffworks.com, itulah perlengkapan standar pasokan daya pesawat.

bagian dalam kotak hitam


Tahan Bencana

Dalam berbagai kecelakaan pesawat, satu-satunya yang bisa bertahan hanya unit memori tahan-benturan (CSMU) dari perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit. Biasanya, sisa chasis perekam dan komponen bagian dalam sudah hancur.

CSMU merupakan silinder besar yang terpatri ke bagian data rekaman. Perangkat ini dirancang tahan panas ekstrem, hantaman keras, dan tekanan hingga berton-ton.

Menggunakan tiga lapisan bahan, CSMU dalam kotak hitam solid-state melindungi tumpukan papan memori yang menyimpan informasi digital.

Berikut beberapa penghalang yang melindungi informasi berharga penerbangan:

- Bungkus alumunium: ada lapisan aluminium di sekitar tumpukan kartu memori.

- Isolasi suhu tinggi: material silika kering ini memiliki tebal 2,54 cm. Bahan ini mampu melindungi dari temperatur tinggi. Inilah yang membuat papan memori tetap aman hingga kebakaran setelah insiden.

- Cangkang baja anti-karat: material tahan suhu tinggi ini berisi lapisan baja tahan karat setebal 0,64 cm. Titanium juga bisa digunakan untuk menjadi baju pelindung besi perangkat ini.

Menurut L3 Communications, teknologi kotak hitam akan mengalami peningkatan. Pengembangan yang telah dilaporkan akan mampu merekam video aktivitas di dalam pesawat.

Cara Mengambil Data dari Kotak Hitam

Di Amerika Serikat, produsen kotak hitam memberi Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) sistem dan piranti lunak untuk melakukan analisis penuh pada data yang tersimpan.

antarmuka kompak untuk akses cepat kotak hitam


Setelah Flight Data Recorder (FDR) ditemukan, para penyelidik dapat memutar materi pada alat perekam dengan menghubungkannya pada sistem pembaca. Pada perekam solid-state, penyelidik dapat mengekstrak data hanya dalam hitungan menit.

Sangat sering, perekam ditemukan pada reruntuhan dalam kondisi penyok dan terbakar. Pada kasus ini, papan memori harus dikeluarkan, dibersihkan, dan kabel antarmuka memori baru akan dipasang.

Memori akan terhubung dengan perekam yang dapat bekerja. Perekam ini memiliki software khusus untuk memudahkan pengambilan data tanpa kemungkinan menimpa data di dalamnya.

Menurut Howstuffworks.com, tim ahli biasanya dilibatkan untuk menginterpretasi data yang disimpan dalam CVR. Kelompok ini umumnya terdiri dari representatif maskapai, wakil dari produsen pesawat, pakar keamanan transportasi, dan penyelidik keamanan udara.

Dewan penyelidik ini akan memaknai percakapan dan suara yang terekam selama 30 menit dalam CVR. Proses ini dapat berlangsung sangat lama.

FDR dan CVR merupakat duet perangkat yang sangat berharga dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. Kedua perangkat ini kadang menjadi satu-satunya yang selamat pada kecelakaan pesawat.

Perangkat ini menjadi petunjuk penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan tanpa ada cara lainnya. Seiring perkembangan teknologi, kotak hitam masih berperan besar dalam penyelidikan kecelakaan.

Sumber: Vivanews.com (dengan perubahan)

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar