mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Rabu, 12 Desember 2012

Mengenal Perbedaan Bungai Bangkai dan Rafflesia Arnoldi


Sadar atau tidak selama ini, banyak kita menganggap bunga bangkai (amorphophallus) dan Rafflesia adalah sejenis. Ternyata, keduanya merupakan bunga yang berbeda, baik bentuk maupun jenisnya! Berikut adalah ciri masing-masingnya.

Ciri Khusus Tumbuhan Bunga Bangkai (Amorphophallus)


• Bunga bangkai (Amorphophallus) adalah sekelompok tumbuhan dari genus Amorphophallus yang merupakan anggota dari famili dari Araceae (talas-talasan).

• Bunga bangkai (Amorphophallus) merupakan spesies endemik, tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan Pasifik termasuk di Indonesia.

• Bunga bangkai merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar dan tertinggi di dunia ini termasuk tanaman dari suku talas-talasan (araceae) dengan bentuk dan ukuran umbi yang bervariasi pada setiap jenisnya.

• Bunga bangkai (Amorphophallus) mengalami dua fase dalam hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun pepaya. Hingga kemudian batang dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam tanah. Apabila kondisi memungkinkan, fase vegetatif akan disusul dengan fase generatif yakni munculnya bunga majemuk yang menggantikan batang dan daun yang layu tadi. Kedua fase ini akan terjadi berulang dan terus menerus.

• Saat bunga bangkai mengalami fase generatif (mekarnya bunga), bunga tertinggi ini mengeluarkan bau menyengat seperti bau bangkai. Bau busuk ini berfungsi sebagai pemikat bagi lalat dan kumbang yang mana serangga-serangga tersebut akan berkontribusi dalam proses penyerbukan.

• Apabila selama masa mekarnya terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Dan bunga bangkai kemudian kembali memasuki fase vegetatif.

Ciri Khusus Bunga Raflesia


• Tumbuhan ini banyak ditemui di hutan Sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu. Ciri khusus Bunga Raflesia yang membedakan dengan bunga bangkai secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm.

• Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun.

• Bunga Raflesia memiliki 5 mahkota.

• Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.

• Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.

• Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.

• Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.

• Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.

Sumber:
1. http://manfaat.org/ciri-khusus-bunga-bangkai
2. http://manfaat.org/ciri-khusus-bunga-raflesia

Baca juga:

2 komentar: