mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Jumat, 18 Januari 2013

Kudrat Ilahi Pada Penciptaan Api dan Hikmah Mengapa Api Bersembunyi dan Menyala?


Coba perhatikan hikmah penciptaan api dengan sifatnya yang bisa bersembunyi dan bisa menyala. Sebab bila api menyala setiap saat seperti air dan udara niscaya alam ini akan hangus terbakar. Tentu mudharat dan kerusakannya akan lebih besar dan merata. Sekiranya api tersembunyi terus menerus dan tidak bisa menyala tentu akan terluputlah hikmah penciptaannya.

Maka merupakan salah satu hikmah Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui adalah menjadikannya tersimpan dalam benda, manusia dapat menyalakan dan mematikannya menurut kebutuhan mereka. Manusia dapat mengendalikan dan menyimpannya sebagai bahan bakar dan berbagai manfaat lainnya. Manusia dapat menyimpannya sampai saat mereka membutuhkan. Dan setelah memakainya mereka dapat memadamkannya dengan izin Allah, penciptanya. Sehingga terlepaslah segala kesulitan dan bahaya dari keberadaannya.

Siapakah yang menciptakan dan menyalakannya dengan aturan yang sangat rapi dan menakjubkan ini?! Api dapat digunakan dan dimanfaatkan di samping itu manusia bisa terhindar dari bahayanya.

"Maka terangkanlag kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya? Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir. Maka bertasbihkah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. Maka aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui, sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Rabb semesta alam. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Qur'an ini, kamu (mengganti) rizki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah). Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan (padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar, adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh rizki serta jannah kenikmatan. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan. Dan adapun jika termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam naar. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar." (Al-Waqi'ah: 71-96)

Maha suci Allah Yang Maha Agung. Dia telah memperkenalkan kepada kita tanda-tanda kebesaran-Nya dan telah mencukupkan kita dengan penjelasan-Nya serta telah menjelaskan kepada kita tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta. Dia mengabarkan bahwa api diciptakan untuk memperingatkan kita terhadap api di akhirat. Kita berlindung diri dan menjauhkan diri darinya. Api juga sebagai bahan yang berguna untuk para musafir dan orang-orang yang singgah. Yakni yang singgah di daerah yang kosong. Mereka tentu sangat membutuhkan api untuk penerangan, untuk memasak roti untuk menghangatkan badan, sebagai sahabat yang menemani dan kegunaan-kegunaan lainnya.

Sumber: Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al Imam Ibnul Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), penerbit: Darul Haq, cet. 1, Sya'ban 1423 H / Oktober 2002 M, hal. 104-106.

Baca juga:

2 komentar: