Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah ditanya : Kami melihat sebagian orang memakai jam tangan di tangan kanan, dan mereka berkata bahwa yang demikian itu sunnah, adakah dalilnya?
Jawaban:
Kami berpegang teguh dalam masalah ini dengan kaidah umum yang terdapat dalam hadits Aisyah radhiyallahu 'anha di dalam Ash-Shahih, ia berkata,
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai menggunakan (mendahulukan) kanan dalam segala sesuatu, yaitu ketika bersisir, bersuci, dan dalam setiap urusan."
Dan kami tambahkan dalam hal ini, hadits lain yang diriwayatkan dalam Ash-Shahih, bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Yahudi tidak mencelup (menyemir) rambut-rambut mereka, karena itu berbedalah dengan mereka, dengan cara menyermir rambut kalian."
Juga hadits yang lain yang di dalamnya terdapat perintah untuk berbeda dengan musyrikin.
Maka dari hadits-hadits tersebut dapat kami simpulkan bahwa disunnahkan bagi seorang muslim untuk bersemangat dalam membedakan diri dengan orang-orang kafir.
Dan sepatutnyalah untuk kita ingat bahwa membedakan diri dari orang kafir, mengandung arti bahwa kita dilarang mengikuti adat kebiasaan mereka. Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk menyerupai orang kafir, dan sudah selayaknya bagi kita untuk selalu tampil beda dengan orang-orang kafir.
Di antara adat kebiasaan orang kafir adalah memakai jam tangan di tangan kiri, padahal kita mendapatkan pintu yang teramat luas di dalam syari'at untuk menyelisihi adat ini. Walhasil mengenakan jam tangan di tangan kanan merupakan pelaksanaan kaidah umum, yaitu (mendahulukan) yang kanan dan juga kaidah umum yang lain yaitu membedakan diri dengan orang-orang kafir.
Sumber: Fatwa-Fatwa
Albani, oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah (penerjemah: Adni Kurniawan), penerbit Pustaka At-Tauhid.
Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.
Baca juga:
Assalamu'alaikum ustadz,
BalasHapusSaya pernah hadir di sebuah kajian ustadz Askari
di kajian itu ustadz bercerita tentang Syaikh Muqbil.
Syaikh Muqbil dalam majlisnya bertanya kepada yang hadir, apa ciri2 orang hizbiyyah.
Lalu salah seorang (yg ustadz askari menyangka bahwa orang itu masih baru mengenal manhaj yg haq) menjawab: "Memakai jam di tangan kiri"
Lalu setelah itu, syaikh Muqbil mengangkat tangan kirinya yg sedang memakai arloji.
Lalu semua orang yg hadir disitu tertawa.
(ditulis dengan keterbatasan ingatan)
Mungkin yang Syaikh maksudkan disini, bahwa tidak bisa mencirikan seseorang dengan hal yg seperti itu.
Allahu a'lam.
Wa'alaikumussalam. Afwan akh, ana bukan ustadz kok. Ya, Alhamdulillah ana jg pernah dengar kisah itu dari Ust. Abdul Mu'thi dalam salah satu rekaman kajian beliau. Memang dlm perkara kontemporer spt ini sering kali terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, masing2 mereka berijtihad sesuai keadaan ilmunya masing2. Dan para ulama jg telah menasehatkan agar kita tdk saling mencela krn perbedaan ijtihad ini. Hanya saja kita diarahkan utk mengambil pendapat yg paling sesuai dgn Al-Qur'an dan As-Sunnah tanpa fanatik kpd salah satu figur dari ulama2 tsb, krn kebenaran bknlah datang dari figur tertentu melainkan dari Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a'lam.
BalasHapusBarakallahu fiykum
BalasHapuswa fiik barakallahu..
Hapuspake jam tangan di tangan kanan kafir? ah, ilmu yg g ada dasarnya
BalasHapusnggak ada yg mengatakan begitu kok mas...
HapusPerbedaan pendapat jangan dijadikan perpecahan . . .
BalasHapusSemuanya tetap dikembalikan kepada Allah.
Wallahu a'lam.
janganlah sesuatu yang tidak cocok dengan pendapat anda maka memutuskan haram. kayak orang paling suci saja antum.... semua perlu dikaji mendalam..ana sangat muak bila berbeda pendapat dan meumutuskan haram....eng tahu nggak. dasar yang paling murni adalah Alquranul karim. kalau mengutip hadits perlu diteliti lebih lanjut, kembalikan pada Alquran...jangan berdasarkan nafsu ingin paling suci..Alquran is the best of the best.....coba logika,(mana ada Alquran Dhaif)
BalasHapuskalau postingan saya tidak dimunculkan berarti anda tidak fear sebagai pemilik blog....anda hanya menginginkan pujian... tak bisa di kritik
BalasHapusLebih baik sih emang tangan kanan..
BalasHapusMisalnya nih pake jam tangan dikiri kalo mau cebokkan pake tangan kiri bisa rusak tuh jam tangan kena air...hehehe
assalamu'alaikum ustadz, saya ingin bertanya..
BalasHapusdi dekat rumah saya ada musholla, dan saya biasa sholat di musholla tsb. tpi rata2 yang sholat melakukan dzikir brsama dan doa brsama setelah sholat, namun saya tidak mau melakukan hal tsb, karena itu tidak pernah dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. tapi yg jadi masalah adalah, ketika saya ditunjuk sebagai imam. jadi apa yang harus saya lakukan jika saya menjadi imam?
wassalamu'alaikum...
Thanks ya mas ikhsan atas infonya. Ini informasi yang penting buat saya. Saya tidak memaksa, tapi kalau ada waktu berkunjung ya ke http://gudangnasehat.blogspot.com/2013/11/tips-untuk-meredam-amarah-menurut-agama.html
BalasHapus