mau ngiklan disini? klik gambar ini..

Selasa, 07 Januari 2014

[kauniyah] Keajaiban Alat Penggenggam Pada Makhluk


Mari kita coba perhatikan hikmah di balik penciptaan alat pencengkram pada makhluk hidup, baik manusia maupun hewan.

Disebabkan manusia diciptakan untuk membuat barang-barang, seperti membuat bangunan, menjahit, menulis dan lainnya maka dibuatkanlah untuk mereka telapak tangan yang bulat dan pipih serta dilengkapi jari jemari agar dapat memegang, menggenggam, melipat, mengumpulkan dan melebarkannya, membuka dan menutupnya.

Demikian pula halnya dengan hewan ternak, karena mereka tidak diciptakan untuk membuat barang-barang seperti itu maka mereka tidak dilengkapi dengan telapak tangan dan jari jemari seperti manusia. Bahkan karena sebagian hewan itu ditakdirkan mencari makan dengan berburu, misalnya binatang buas, maka dibuatkanlah telapak yang halus dan kokoh serta memiliki kuku dan cakar yang bisa dipakai untuk melumpuhkan buruannya namun tidak bisa dipakai untuk membuat barang-barang.

Alat tersebut hanya disediakan bagi hewan-hewan pemakan daging (karnivora) adapun hewan-hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang tidak diciptakan untuk berburu dan tidak pula untuk membuat barang-barang, maka telapaknya dibuat tebal hingga dapat menahan kerasnya tanah saat hewan-hewan itu berjalan mencari rerumputan atau tanaman.

Dan sebagian hewan herbivora itu telapak kakinya dibuat seperti alat penggali, lebar dan dalam seperti bagian yang lekuk pada tapak kaki. Fungsinya agar kokoh menghujam ke tanah dan dapat digunakan untuk dikendarai dan diberi beban. Hewan-hewan ini tidak dilengkapi dengan cakar dan taring sebab mereka tidak membutuhkannya untuk mencari makan.

Kemudian coba perhatikan hikmah diciptakannya gigi yang tajam, taring yang kokoh, rahang yang kuat dan mulut yang lebar bagi para hewan pemakan daging tersebut. Hewan-hewan itu dilengkapi dengan senjata dan alat-alat yang dapat digunakannya untuk berburu dan makan.

Oleh sebab itu engkau dapat lihat burung-burung buas memiliki paruh yang tajam dan cakar-cakar seperti pengait. Maka dari itu itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengharamkan setiap hewan buas yang memiliki cakar dan burung-burung yang memiliki cakar, karena akan kemudharatannya, kebuasan dan kejahatannya yang dapat menular kepada orang yang memakannya.

Sekiranya manusia memakannya niscaya sifat-sifat binatang buas, kebuasan dan kejahatannya akan menular kepadanya. Maka Rasulullah pun mengharamkan umat ini memakannya, Maha Such Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, Yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

Sumber: Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al Imam Ibnul Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), penerbit: Darul Haq, cet. 1, Sya'ban 1423 H / Oktober 2002 M, hal. 150-151.


Follow twitter @fadhlihsan untuk mendapatkan update artikel blog ini.



Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar